AKSI NYATA TUGAS MODUL 1.2
MENJAGA KEBERSIHAN KELAS
SD
NEGERI 1 SEMBALUN TIMBA GADING
KECAMATAN
SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT
OLEH
:
H
A S R I N, S.Pd
Calon
Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Lombok Timur
1.
Latar
Belakang
Menjaga
kebersihan lingkungan sekolah adalah kewajiban semua warga sekolah tidak hanya di tujukan kepada penjaga
atau siswa akan tetapi seluruh yang terlibah di dalam sekola itu. Di pandang
dari karakter siswa dalam hal kepedulian terhadap lingkungan dapat ditingkatkan
melalui berbagai program yang sekolah lakukan dan di antaranya Jum’at bersih.
Membudayakan kebersihan lingkungan merupakan wujud perilaku yang baik dan dapat
dimulai sejak dini. Kebersihan sekolah dapat dimulai dari segi yang sempit,
misal siswa diberikan tanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan
kelas. Secara tidak sadar akan menjadi kebiasaan siswa untuk menjaga kebersihan
lingkungan kelas dan menjadi kebiasaan yang baik serta bisa mengukur sikap
peduli dan disiplin siswa terhadap lingkungan sekitarnya.
Akan
tetapi, siswa yang masih mempunyai pola pemikiran dari Sekolah Dasar belum bisa
membuat dirinya peduli lingkungan dan disiplin. Kesadaran akan hidup bersih
belum penting bagi siswa khusunya di SD Negeri 1 Sembalun Timba Gading hal ini dikarenakan
tidak ada peraturan yang mendukung atau menggerakkan siswa secara tersetruktur
yang dimulai dari kelas.
Sikap
yang tidak peduli mengenai kebersihan membuat siswa menjadi terbiasa akan membuang
sampah tidak pada tempat. Kurangnya sosialisasi dari pihak sekolah akan
pentingnya kebersihan juga berperan penting dalam menanamkan karakter peduli
lingkungan dan disiplin pada siswa. Keadaan lingkungan belajar yang bersih
sering kali dipandang siswa sebagai hal yang kurang penting, padahal tanpa
lingkungan yang bersih pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.
2.
Deskripsi
Aksi Nyata
Kenyataan kondisi
lingkungan sekitar siswa yang kotor akan menyebabkan tidak kondusifnya
pembelajaran. Sampah berserakan juga akan menimbulkan berbagai bakteri, kuman,
dan bahkan bisa terjadi penularan penyakit. Kebiasaan siswa yang kurang terjaga
dalam hal kebersihan baik diri sendiri maupun lingkungan sangat berpotensi
penyebaran penyakit. Selain bau dan penyebaran penyakit, samaph juga tidak
nyaman untuk dipandang.
Kebiasaan siswa yang
membuang sampah di dalam kelas di saat pembelajaran menjadikan kelas kotor dan
mengurangi kenyamanan proses belajar mengajar membuat saya sebagai Calong Guru
Penggerak dalam tugas modul 1.2 ini memandang perlu untuk mengangkat hal ini
sebagai sebuah aksi nyata
3.
Hasil
Aksi Nyata
Dari
program yang saya lakukan ini terdapat beberapa yang harus di penuhi untuk
menunjang ketercapaian atau hasil yang dapat di lihat dari program aksi nyata
pada modul 1.2 ini dan di antaranya siswa memiliki kesadaran akan pentingnya
kebersihan dan mengetahui manfaat akan pentingnya keberishan bagi kesehatan dan
kenyamanan pada saat proses pembelajaran, dari kesemuanya ini peran sekolah
sangat penting untuk menunjang keberhasilan tersebut, seperti sekolah harus
mempasilitasi segala sarana dan prasarana yang di butuhkan untuk menunjang
terlaksanakanya kelas yang bersih dengan sekolah menyediakan peralatan seperti
sapu, kemonceng, bak sampah dan tempat sampah maka siswa bisa berperan akatif
untuk menjaga kebersihan kelas dengan di bantu oleh teman sekelas sesuai jadwal
piket yang sudah di buat bersama-sama sesuai dengak kesepakatan yang sudah di
buat.
Guru
dalam hal ini berberan aktif sebagai pendamping dan mengajak siswa untuk tetap
melakukan refleksi terkait program yang di lakukan setiap hari, hal ini sangat
penting karena untuk mengingatkan murid yang lupa atau yang sengaja tidak
melakukan kesepakatan yang sudah di buat bersama-sama sehingga kesadaran akan
kebersihan kelas akan muncul dengan sendirinya tampa di awasi dan perintah.
4.
Pembelajaran
yang Didapat Dari Pelaksanaan
a.
Keberhasilan
Siswa yang memiliki jadwal piket pada hari itu
langsung melakukan tugasnya Bersama teman piketnya tampa menunggu instruksi
dari guru, kemudian selama proses pembelajaran siswa yang piket lebih berperan
aktif dialam menjaga kondisi kebersihan siswa dengan menegur teman yang
membuang sampah atau potongan kertas dan sebagainay, Adapun hal yang lainnya
adalah siswa lebih aktif dan lebih tanggap terhadap tanggung jawabnya di dalam
kelas.
b.
Kegagalan
Setiap sekolah pasti memiliki siswa yang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda, ada yang sangat menurut dan ada juga yang
sedikit bandal dan sulit sekali di ajak untuk bekerja sama oleh temannya
kecuali di perintah oleh guru, hal ini membuat saya untuk berpikir lebih
terkait bagai mana menumbuhkan kesadaran siswa yang sedikti bandal.
5.
Rencana
Perbaikan di Masa Mendatang
Untuk
menumbuhkan rasa cinta akan kebersihan kelas atau lingkungan sekolah tidak hana
di perlukan oleh satu kelas saja sedangkan kelas yang lain masih mengabaikan
akan pentingnya kebersihan, dari hal ini maka rencana program yang mendatang
saya berusaha untuk bagaimana menciptakan kebersihan kelas atau lingkungan
kelas secara menyeluruh dengan bersama-sama rekan guru yang lain dan di
pasilitasi oleh kepasa sekolah sekaligu menjadi monitoring untuk ketercapaina
secar menyeluruh.
6. Dokumen Proses dan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
a.
Dokumen
kesepakatan dalam hal kebersihan kelas
a. Dokumentasi pengesahan hasil kesepakatan
a.
Dokumentasi
petugas piket